Cerita Dari Ruang Konseling
Anak sumpahin papanya cepat mati ??
Why..??
alkisah, seorang remaja sudah tamat sekolah dan sudah bekerja dikirim mamanya masuk ruang konseling dengan seorang psikolog. kata mamanya tidak punya daya juang, bangun 2 siang, makan siang jam 3 yang diantar kekamar, main GAMES sampai larut malam terkadang tidak mandi dan sudah berlangsung kurang lebih 1 tahun.
sebut saja namanya KM, ketika ditanya
kok gitu hidupnya ?
JAWABnya Lah.....apa yang salah ? kenapa saya harus kerja capek-capek ? bangun jam 5 pagi pulang jam 8 malam, gaji Rp. 5.000.000, potong bensin, toll, makan sisanya Rp. 1.000.000 ! belum lagi kerjaan yang gak ada habisnya, dimarahin Bos, lebih baik tinggal dirumah nunggu PAPA MATI !
Melototlah mata psikolog itu, "hah, kenapa begitu? KM menjawab," iya lah, papa sudah sakit jantung, dan sudah pasang ring beberapa buah, kolestrol, trigiserida dan darah tinggi rasanya ga lama lagi bakal mati deh dan kalo mama sih kayaknya panjang umur soalnya jarang sakit, jadi kalo papa meninggal saya akan jadi anak tunggal, hartanya bisa dibagi dua sama mama.
Psikolog kembali bertanya," kamu ga merasa berdosa atau salah ngomong seperti itu ?"
dan KM menjawab ,"ga juga sih soalnya papa kan sudah ngomong sejak dulu, sejak saya kecil, papa sibuk cari uang buat kamu sekolah tinggi dan semua milik papa untuk kamu semua nantinya kalo papa sudah meninggal, yah daripada capek-capek kerja saya tunggu papa mati aja yah terus hartanya nanti bagi dua sama mama. saya sih sambung remaja ini , gak mau menikah ya, 'cewek-cewek pada matre yang ada harus bikin prenuptial dan pasti mereka ga mau karena saya jelek, uang warisan didepositokan di bank aja saya ambil bunganya aja terus nikmatin hidup begini aja sampai mati, gak mau kaya hidup papa yang kayaknya kok ga happy banget kerja keras terus-terusan dari muda.
Nah mulailah tugas psikolog untuk mendengar, merasakan, memberi advis menguatkan dan bebicara tentang makna hidup, kronos dan kairos untuk beberapa bulan kedepan yaah dan tentunya melibatkan KEDUA ORANG TUANYA.
PESANNYA....kalo ga mau disumpahin mati sama anak sendiri, mulailah berbicara makna hidup kepada anak-anakmu. jangan melulu menanyakan sudah bikin PR belum ? sudah mandi belum ? nilai ulangan dapat berapa ? mau jadi anak ga berguna ? kamu bodoh, malas, harus bimbel dan bimbel lagi. jadi pusing anaknya.
mulailah tanyakan tentang perasaan mereka, hobi mereka, makanan kesukaan, permainan yang mereka suka, olahraga yang disukai, siapa teman yang paling disukai, guru yang terbaik, guru yang lucu DLL. Pelajari apa Kesukaannya, kapan matanya berbinar mengamati sesuatu, lontarkan pertanyaan apa 5 W 1 H. sentuh hatinya bahwa orang tua hadir dalam hidupnya dan semuanya butuh investasi WAKTU BERKUALITASMU BUKAN WAKTU SISA-SISAMU !
Yang perlu di ingat....anak mengeja cinta bukan dengan C-I-N-T-A tapi dengan W-A-K-T-U.
"Bukanlah hari-hari dalam hidup anda yang berarti, melainkan hidup dalam hari-hari anda"
terimakasih....
Why..??
alkisah, seorang remaja sudah tamat sekolah dan sudah bekerja dikirim mamanya masuk ruang konseling dengan seorang psikolog. kata mamanya tidak punya daya juang, bangun 2 siang, makan siang jam 3 yang diantar kekamar, main GAMES sampai larut malam terkadang tidak mandi dan sudah berlangsung kurang lebih 1 tahun.
sebut saja namanya KM, ketika ditanya
kok gitu hidupnya ?
JAWABnya Lah.....apa yang salah ? kenapa saya harus kerja capek-capek ? bangun jam 5 pagi pulang jam 8 malam, gaji Rp. 5.000.000, potong bensin, toll, makan sisanya Rp. 1.000.000 ! belum lagi kerjaan yang gak ada habisnya, dimarahin Bos, lebih baik tinggal dirumah nunggu PAPA MATI !
Melototlah mata psikolog itu, "hah, kenapa begitu? KM menjawab," iya lah, papa sudah sakit jantung, dan sudah pasang ring beberapa buah, kolestrol, trigiserida dan darah tinggi rasanya ga lama lagi bakal mati deh dan kalo mama sih kayaknya panjang umur soalnya jarang sakit, jadi kalo papa meninggal saya akan jadi anak tunggal, hartanya bisa dibagi dua sama mama.
Psikolog kembali bertanya," kamu ga merasa berdosa atau salah ngomong seperti itu ?"
dan KM menjawab ,"ga juga sih soalnya papa kan sudah ngomong sejak dulu, sejak saya kecil, papa sibuk cari uang buat kamu sekolah tinggi dan semua milik papa untuk kamu semua nantinya kalo papa sudah meninggal, yah daripada capek-capek kerja saya tunggu papa mati aja yah terus hartanya nanti bagi dua sama mama. saya sih sambung remaja ini , gak mau menikah ya, 'cewek-cewek pada matre yang ada harus bikin prenuptial dan pasti mereka ga mau karena saya jelek, uang warisan didepositokan di bank aja saya ambil bunganya aja terus nikmatin hidup begini aja sampai mati, gak mau kaya hidup papa yang kayaknya kok ga happy banget kerja keras terus-terusan dari muda.
Nah mulailah tugas psikolog untuk mendengar, merasakan, memberi advis menguatkan dan bebicara tentang makna hidup, kronos dan kairos untuk beberapa bulan kedepan yaah dan tentunya melibatkan KEDUA ORANG TUANYA.
PESANNYA....kalo ga mau disumpahin mati sama anak sendiri, mulailah berbicara makna hidup kepada anak-anakmu. jangan melulu menanyakan sudah bikin PR belum ? sudah mandi belum ? nilai ulangan dapat berapa ? mau jadi anak ga berguna ? kamu bodoh, malas, harus bimbel dan bimbel lagi. jadi pusing anaknya.
mulailah tanyakan tentang perasaan mereka, hobi mereka, makanan kesukaan, permainan yang mereka suka, olahraga yang disukai, siapa teman yang paling disukai, guru yang terbaik, guru yang lucu DLL. Pelajari apa Kesukaannya, kapan matanya berbinar mengamati sesuatu, lontarkan pertanyaan apa 5 W 1 H. sentuh hatinya bahwa orang tua hadir dalam hidupnya dan semuanya butuh investasi WAKTU BERKUALITASMU BUKAN WAKTU SISA-SISAMU !
Yang perlu di ingat....anak mengeja cinta bukan dengan C-I-N-T-A tapi dengan W-A-K-T-U.
"AJARKAN ANAK KITA BAGAIMANA MENCARI NILAI HIDUP MELALUI PANDANGAN , ANUGRAH, MENGUJI DAN MENCARI KEHENDAK TUHAN"
NOVITA TANDRI, psikolog anak dan remaja
sebagai penutup diskusi, latihlah anak dengan orang tua memberi contoh, ucapkan terimakasih, jadilah orang tua yang konsisten, doronglah anak untuk menjadi relawan, ajari anak menghargai perbedaan, dan berkomunikasilah bahasa yang ringkas agar mudah dipahami.
terimakasih....
bagus tulisannya utk parenting
BalasHapusSetujuu..
BalasHapusI agree a lot, Mr.Fir..
BalasHapusBeri keteladanan yg baik bagi anak-anak kita.
Alhamdulillah sekarang sudah sukses nih om firman...
BalasHapus